SIAPA SANGKA JIKA MBAH KH.WAHAB CHASBULLOH PECINTA SEPAK BOLA JUGA PENDIRI KLUB SEPAK BOLA
(oleh : Farid Alfarisi)
Banyak yang mengetahui bahwa KH.Wahab Chasbulloh adalah salah satu pendiri dan penggerak Nahdlatul ulama' (NU). Mbah Wahb juga dikenal sebagai seorang pendekar tangguh. Seorang Kiai Khos dengan segudang ilmu, sepak terjang Mbah Wahab dalam kancah percaturan pegerakkan kemerdekaan Indonesia sudah tidak diragukan lagi.
Bahkan Mbah Wahab juga menjadi motor dalam pegerakkan kemerdekaan Indonesia melalui Resolusi Jihad Rais Akbar PBNU KH Hasyim 'Asy'ary. Soal ilmu agama dan Politik, sosok kiai ini sudah tidak ragukan lagi. Tapi siapa sangka jika Mbah Wahab juga penggemar olah raga, terutama sepak bola. Hal ini dibuktikan bahwa Mbah Wahab adalah pendiri dan pemilik Club sepakbola ternama di Kabupaten Jombang.
Saksi sejarah sepak terjang Mbah Wahab ini diceritakan oleh Kang Rozi dan Dulmanan. Dua orang ini merupakan pemain sepakbola di club yang didirikan oleh KH Wahab Chasbulloh. Di era tahun 1950an, warga Desa Tambakberas dan Santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum diarahkan untuk giat dalam olahraga. Saat itu pertama kali nama club tersebut adalah Himpunan Muslimin (HM). Kemdian, oleh Mbah Wahab Club tersebut diganti dengan nama Harimau (HM). Kemudian Club ini berganti nama menjadi Harapan Muda (HM) dan sampai sekarang klub sepakbola tersebut masih eksis dengan nama Persatuan Sepakbola Harapa Muda yang berkantor di Lapangan Tambakberas, Kecamatan Jombang. Tepatnya, sebelah utara Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Jombang.
Kang Rozi saat itu berada dalam posisi sebagai Pemain club Harapan Muda di era tahun 1963 dan Dulmanan di posisi Kiper. Ada lagi Mbah Romli dan Mbah Pagi yang merupakan pengurus club sepakbola bentukkan Mbah Wahab itu. Sayangnya, Mbah Romli dan Mbah Pagi sudah meninggal beberapa tahun lalu.
Dari penuturan Kang Rozi, Klub HM sangat kuat dan sulit bagi lawan-lawannya untuk mengalahkannya. Ia masing ingat ketika pertandingan Club HM melawan Club HW (salah satu klub sepakbola milik Ormas Muhammadiyah). Kedua Klub ini memang sering bertandig meski hanya untuk laga uji coba bahkan juga bertemu dalam pertandingan resmi.
Kembali ke cerita pertandingan antara HM dan HW. Pertandingan kedua klub ini digelar di Lapangan Desa Pulo Lor, Kecamatan Jombang yang notabene adalah kandang dari Klub HW. Hampir semua penonton menjagokan HW dalam pertandingan itu. Kata Kang Rozi, jalannya pertandingan berjalan alot karena kedua tim sama-sama kuat.
Rupanya dalam pertandingan itu, strategi tim, teknik pemain sama-sama kuat hingga pemian dan Official HM mulai gelisah. Kemudian, sebelum pertandingan berakhir, salah satu offical bernama Mat Badal diminta pulang ke Tambakberas untuk menemui Mbah Wahab dan menceritakan pertandingan yang berlangsung saat itu. Sekembalinya dari bertemu Mbah Wahab, Mat Badal kembali ke Lapangan Pulo Lor. Saat itu, Mat Badal diberi oleh Mbah Wahab sebutir kerikil untuk dilemparkan ke Lapangan tempat pertandingan.
Singkat cerita, setelah kerikik dilempar, HM pun bisa membobol gawang HW. Keanehan pun terjadi, saat ditendang menjebol gawang HW, tiba-tiba bola tersebut meletus.Kejadian aneh itu, boleh percaya atau tidak. "Boleh ditanyakan kepada saksi dan kiper HM pada waktu itu yaitu Dul manna yang sampai sekarang masih hidup mudah-mudahan tidak pikun(sakit ingatan karena usia) pertandingan begitu ketat dan hasil akhir pertandingan itu dimenangkan oleh HM dengan sekor 0-1 . Yg tidak kalah menarik dari pertandingan itu adalah begitu bersahabatnya kedua tim HW dan HM," tutur Kang Rozi.
Kedua tim sangat menjunjung tinggi sportifitas, begitu juga suporternya meskipun tuan rumah kalah tapi tetap menghargai dan menghotmati hasil dari pertandingan. Padahal di zaman itu bentrok pemain serta tawuran suporter sangat sering dilakukan oleh sejumlah club di Jombang. Namun tidak bagi HM dan HW.
Ini sejarah perjuangan KH. Wahab chasbullah dimasyarakat dan masih banyak perjuangan beliau yg belum kita ketahui semoga kita bisa menjaga dan meneruskan perjuangan beliau.
+ comments + 4 comments
Post a Comment