Penjelasan Mengenai shalat kafarat...
👉 sholat kaffarat (mengqodho sholat lima waktu) adalah kebiasaan yang dilakukan oleh beberapa sahabat, diantaranya oleh saydina Ali bin Abi Thalib kw, dan terdapat sanad yg muttashil dan tsiqah kepada saydina Ali bin Abi Thalib KW,bahwa beliau melakukannya di Kufah.
Dan yang memproklamirkan kembali hal ini adalah AL Imam Al Hafidh Al Musnid syech Abubakar bin Salim rahimahullah, yaitu dilakukan setelah shalat jumat, pada hari jumat terakhir di bulan ramadhan,mengQodho shalat lima waktu,
Tujuannya adalah barangkali ada dalam hari hari kita shalat yang tertinggal, dan belum di Qodho, atau ada hal hal yang membuat batalnya shalat kita dan kita lupa akannya maka dilakukan shalat tersebut.
Mereka melakukan hal itu menilik keberkahan dan kemuliaan waktu hari jumat dan bulan Romadhon. Adapun tatacaranya adalah sholat dengan niat qodho` .
-pertama sholat dhuhur, kemudian setelah salam langsung bangun sholat ashar qadha` dan begitu seterusnya sampai sholat subuh.
Sayidina Abu Bakar ra. berkata
"Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sholat tersebut sebagai kafaroh (pengganti) sholat 400 tahun dan menurut Sayidina Ali ra. sholat tersebut sebagai kafaroh 1000 tahun.
Maka bertanyalah sahabat :
umur manusia itu hanya 60 tahun atau 100 th, lalu untuk siapa kelebihannya ?".
Rasulullah SAW menjawab,
"Untuk kedua orangtuanya, untuk istrinya, untuk anaknya dan untuk sanak familinya serta orang-orang yang didekatnya/ lingkungannya."
MengQodho shalat tentunya wajib hukumnya bagi mereka yang meninggalkan shalat, namun tidak ada larangannya melakukan shalat fardhu kembali karena hukum shalat I’adah adalah hal yang diperbolehkan.
Dan selama hal ini pernah dilakukan oleh para sahabat maka pastilah Rasul saw yang mengajarkannya, mengenai tak teriwayatkannya pada hadits shahih maka hal itu tak bisa menampikan hal ini selama terdapat sanad yang tsiqoh dan muttashil pada sahabat atau tabi'in Sebab hadits yg ada kini tak sampai 1% dari hadits hadits Rasul saw yg ada dizaman sahabat,
Anda bisa bayangkan Jika Imam Ahmad bin Hanbal telah hafal 1 juta hadits dengan sanad dan hukum matannya, namun ia hanya mampu menulis sekitar 20 ribu hadits pada musnadnya, sisanya tak tertulis, lalu kemana 980 ribu hadits lainnya?, sirna dan tak tertuliskan,
demikian pula Imam Bukhari yg hafal lebih dari 600 ribu hadist dg sanad dan hukum matannya namun beliau hanya mampu menuliskan sekitar 7000 hadits pada shohihnya dan beberapa hadits lagi pada buku2 beliau lainnya, lalu kemana 593 ribu hadits lainnya?. sirna dan tak sempat tertuliskan,
Namun ada tulisan tulisan dan riwayat sanad yang dihafal oleh murid-murid mereka, disampaikan pula pada murid murid berikutnya, nah demikianlah sanad yang sampai saat ini tanpa teriwayatkan dalam hadits shohih.
Tentunya jalur mereka yang tak sempat terdata secara umum, namun masih tersimpan jalurnya dg riwayat tsiqoh dan muttashil kepada para sahabat.Hal ini merupakan Ikhtilaf, boleh mengamalkan nya dan boleh meninggalkannya.
Setelah selesai Sholat membaca Istigfar 10 x :
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعِظِيْمِ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَ أتُبُوْا إِلَيْكَ
Kemudian baca sholawat 100 x :
اللَّهُمَّ صَلِّّ عَلَى سَيِّدِنَا محمّد
Kemudian menbaca basmalah, hamdalah dan syahadat
Kemudian membaca Doa kafaroh 3x
Allahumma yaa man laa tan-fa’uka tho’atii wa laa tadhurruka ma’shiyatii taqobbal minnii ma laa yanfa’uka waghfirlii ma laa yadhurruka ya man idzaa wa ‘ada wa fii wa idzaa tawa’ada tajaa wa za wa’afaa ighfirli’abdin zhoolama nafsahu wa as’aluka. Allahumma innii a’udzubika min bathril ghinaa wa jahdil faqri ilaahii kholaqtanii wa lam aku syai’an wa rozaqtanii wa lam aku syaii’in wartakabtu al-ma’ashii fa-innii muqirun laka bi-dzunuubii. Fa in ‘afawta ‘annii fala yanqushu min mulkika syai’an wa-in adzdzaabtanii falaa yaziidu fii sulthoonika syay-’an. Ilaahii anta tajidu man tu’adzdzi buhu ghoyrii wa-anaa laa ajidu man yarhamanii ghoiyruka ighfirlii maa baynii wa baynaka waghfirlii ma baynii wa bayna khloqika yaa arhamar rohiimiin wa yaa roja’a sa’iliin wa yaa amaanal khoo ifiina irhamnii birohmatikaal waasi’aati anta arhamur rohimiin yaa rabbal ‘aalaamiin. Allahummaghfir lil mukminiina wal mukminaat wal musliimina wal muslimaat wa tabi’ baynana wa baynahum bil khoiyroti robbighfir warham wa anta khairur-rahimiin wa shallallaahu ‘alaa sayidina Muhammadin wa ‘alaa alihii wa shohbihi wasallama tasliiman katsiiron amiin. (3 kali)
Artinya;
Yaa Allah, yang mana segala ketaatanku tiada artinya bagiMu dan segala perbuatan maksiatku tiada merugikanMu. Terimalah diriku yang tiada artinya bagiMu. Dan ampunilah aku yang mana ampunanMu itu tidak merugikan bagiMu. Ya Allah, bila Engkau berjanji pasti Engkau tepati janjiMu. Dan apabila Engkau mengancam, maka Engkau mau mengampuni ancamanMu. Ampunilah hambaMu ini yang telah menyesatkan diriku sendiri, aku telah Engkau beri kekayaan dan aku mengumpat di saat aku Engkau beri miskin. Wahai Tuhanku Engkau ciptakan aku dan aku tak berarti apapun. Dan Engkau beri aku rizki sekalipun aku tak berarti apa-apa, dan aku lakukan perbuatan semua ma’siat dan aku mengaku padaMu dengan segala dosa-dosaku. Apabila Engkau mengampuniku tidak mengurangi keagunganMu sedikitpun, dan bila Kau siksa aku maka tidak akan menambah kekuasaanMu, wahai Tuhanku, bukankah masih banyak orang yang akan Kau siksa selain aku. Namun bagiku hanyaEnakau yang dapat mengampuniku. Ampunilah dosa-dosaku kepadaMu. Dan ampunilah segala kesalahanku di antara aku dengan hamba-hambaMu. Ya Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih dan tempat pengaduan semua pemohon dan tempat berlindung bagi orang yang takut. Kasihanilah aku dengan pengampunanMu yang luas. Engkau yang Maha Pengasih dan Penyayang dan Engkaulah yang memelihara seluruh alam yang ada. Ampunilah segala dosa-dosa orang mu’min dan mu’minat, muslimin dan muslimat dan satukanlah aku dengan mereka dalam kebaikan. Wahai Tuhanku ampunilah dan kasihilah
. Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Washollallahu ‘Ala sayyidina Muhammadin wa’ala alihi wasohbihi wasalim tasliiman kasiira. Amin.
oleh: Habib Munzir al-Musawa
Waktu : Yaitu, shalat sunnah kafarat/mengqodho yang hanya kesempatannya di hari Jumat akhir Ramadhan batasnya sblm Ashar.
Wallahu a'lam bisshowab
-------------
Cara lainnya
عن رسول الله صلى الله عليه وسلم انه قال : من فاته صلاة من عمره ولم يحصها فليقم في آخر جمعة من رمضان ويصلى اربع ركعات بتشهد واحد يقرأفي كل ركعة فاتحةالكتب وسورةالقدر خمسة عشر مرة وسورةالكوثر كذلك ويقول في النية : نوية اصلىاربع ركعات كفارةلما فاتني من الصلاة الله تعالى الله اكبر
قال ابوبكر سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : هي كفارة اربعمائة سنة حتى قال على كرم الله وجهه هي كفارة الف سنة.
قلوا يارسول الله ابن آد م يعيش ستين سنة اومائة سنة فلمن تكون الصلاة الز ئد ة ؟ قال : تكون لابويه وز وجته ولا ولا د ه فاقا ربه واهل البلد فاذا فرغ من الصلاة صلى على النبي صلى الله عليه وسلم مائة مرة بأي صيغة كانت ثم يد عو بهذ االد عاء ثلاث مرات و هو هذ ا : اللهم يامن لا تنفعك طاعة
Bersabda Rasulullah SAW :
barang siapa selama hidupnya pernah meninggalkan sholat tetapi tak dapat menghitung jumlah nya, maka sholatlah dihari jum'at terakhir pada bulan ramadhan sebanyak 4rakaat dengan 1x tasyahud (tasyahud akhir saja),
- tiap rakaat membaca 1x fatihah -kemudian surat alqadr 15x dan
-surat al kausar 15x,
inilah niatnya :
اصلى اربع ركعات كفارة لما فاتني من الصلاة لله تعالى
Sayyidina Abu bakar Ra, berkata : saya mendengar Rasulullah SAW bersabda "sholat tersebut sebagai kafaroh (pengganti) sholat 400thn dan menurut Sayyidina Ali kw. Sholat tersebut sebagai kafaroh 1000thn.
Maka bertanyalah para sahabat : umur manusi hanya 60thn atau 100thn. Untuk siapakah kelebihannya ? "Rasulullah SAW menjawab : untuk kedua orang tuanya, untuk istrinya, untuk anak-anaknya, dan untuk sana famili serta orang-orang dilingkungannya.
Setelah selesai sholat membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW sebanyak 100x dengan sholawat apa saja, kemudian berdo' a sebanyak 3x