MASJID RAMAH ANAK
(Masih Perlukah Masjid seram Bagi Anak Kecil??? Masih perlukah bentakan Bagi Anak Kecil Ramai d Masjid??)
Alhmdulillah... sebulan terakhir ini anakq yg usianya belum genap 4 th sdh sering datang k musholla & masjid untuk q kenalkan sholat. Shalat tarawih. Sesekali ikut k masjid untuk sholat jumat. Dengan iming2 sarung gambar thomas, MQueen, dll.. akhirnya berhasil. Saat ini, terkadang anakq sholat dg sendrinya dg memakai peci & sarung barunya walaupun gerakannya g seurut sholatnya org dewasa. Minimal anak ini sdh kenal dg gerakan sholat. Trnyata mengajak anak masuk k masjid/musholla agar anak kenal dg sholat itu sangat penting.
Ternyta, tidak sedikit org tua yg sama sepertiku, sama2 memiliki anak kecil yg berharap kelak anaknya istiqomah k masjid/musholla hingga sejak usia dini inilah mereka kenalkan shalat pd anak2nya dg d ajak k masjid.
Tapi...
Ada yg aneh bagiku. Kehadiran anak-anak d masjid & musholla seakan tidak diharapkan oleh beberapa orang bahkan kebanyakan orang, karena dianggap mengganggu ke-khusyu'-an. (Emang slama ini mereka khusyu'? Kok marahan? Org khusyu' itu tenang ramah g marahan. Pikirku.. hihihi...) Bahkan tak segan2 orang dewasa menghardik dan mengancam anak2 jika sedang bercanda & bermain d masjid/musholla. Masjid/musholla pun kian menyeramkan bagi anak2.
Waw, trnyata anak kecil tidak diharapkan kehadirannya di masjid. Inilah yg menurtqku aneh. Padahal sangat manusiawi jika anak kecil itu ramai, ceria, bermain, tanpa merasa berdosa & tidak akan pernah berdosa. Yang tidak manusiawi adalah mereka yg lupa dengan usia anak kecil itu hingga menghardik & membentak bahkan ada yg memegang dengan keras (klo tdk boleh menggunakan istilah memukul) pada anak2 yg sedang di masjid/musholla. Entah mereka adalah pengurus masjid/musholla atau jamaah. Dan seringnya yg melakukan hal itu adalah mereka yg usianya sdh agak tua (maaf krna sy tau sendiri anak sya dan teman2 seusianya dibentak bbrp kali org2 yg usianya segitu). Mungkin mereka lupa jika puluhan tahun yg lalu pernah memiliki anak yg usianya masih butuh bermain.
Masjid/musholla benar2 menyeramkan bagi anak kecil. Jangan salahkan jika generasi selanjutnya akan jauh dari masjid/musholla. Karena anak2 akan mencari tempat alternatif yang ramah seperti tmpat playstation, game online, & tempat hiburan lainnya d dukung penjaga yg ramah. Mungkin inilah awal dari kosongnya jamaah masjid/musholla sekalipun gedung2 masjid/musholla sangat megah dan indah.
Sebenarnya tdk ada yg salah. Yang salah adalah mereka yg lupa tetapi tidak tersadarkan kembali ketika diingatkan bahwa dia lupa. Yang pasti bukan generasi selanjutnya jika memang keadaan seperti ini.
Fakta saat ini, banyak masjid/musholla kesulitan mencari kader remaja masjid. Banyak remaja yg enggan k masjid krna mungkin trauma masjid pd masa kanak2 d dukung lingkungan d luar masjid yg mendukung untuk benar2 malas k masjid. Bahkan masjid/musholla harus membayar orang untuk membersihkan masjid/ musholla. Sulitnya luar biasa untuk mendatangkan orang utamanya pemuda ketika mengadakan kegiatan. Masjid / musholla kalah ramai dengan mall & tempat hiburan termasuk TV. Mungkin hal ini tidak di alami pesantren, tetapi banyak di alami di masjid/musholla di luar pesantren.
Masjid/musholla sebagai pusat kegiatan agama seharusnya mengajarkan kasih sayang dan keramahan. Banyak jamaah yg berebut menjalankan sunnah sholat, i'tikaf, dll tetapi lupa dg ajaran sunnah memuliakan anak. Betapa indahnya sifat Rasulullah saat membawa cucunya (hasan & husain) ke masjid. Bahkan rasulullah sempat sholat sambil menggendong cucunya. Bahkan Rasulullah sempat sholat dg diganggu (di peluk2) oleh cucunya tp sedikitpun Rasulullah tdk marah. Bahkan demi memuaskan hati cucu2nya, rasulullah sempat menyengaja sujud yg lama agar cucu2nya puas menungganginya. Sekali lagi tidak marah.
Tidak perlu membuat masjid/musholla menjadi seram, angker dan penuh bentakan. Marilah hidupkan/ memakmurkan masjid/musholla menjadi pusat peradaban Islam. Banyak cara untuk itu, mungkin dengan menyediakan tempat khusus bermain anak d area masjid dg pengawas, mungkin hanya menyediakan pengawas anak2 saat ortu sedang sholat, atau mungkin yang lainnya.
Alangkah indahnya jika orang tua dapat istiqomah ke masjid/musholla sambil mengajak anak2nya. Alangkah indahnya jika keindahan & kemegahan masjid diiringi dengan penuhnya jamaah sholat di masjid.
Mungkin itulah sedikit usaha memeperlambat qiamat. Karena tanda2 qiamat adalah indah/megahnya masjid tapi jamaahnya kosong melompong. 😃😃
Tulisan ini tidak bermaksud menyinggung atau menjatuhkan siapapun. Tujuannya murni untuk perbaikan sistem ke-masjid-an. Al afwu minkum.. (kalo g dikasih gini khawatirnya ada yg tersinggung, krna zaman skrg org mudah tersinggung. 😝 ).
Semoga ada pengurus masjid yg membaca tulisan ini, dan membuat perubahan dengan membuat program "anak gemar k masjid". Karena merekalah genarasi yg akan "menghidupkan" masjid kelak.
Maaf untuk yg saya tags. Krn menurut kami, barangkali melalui tangan anda, musholla atau masjid mengalami perubahan.
#pengalamanNpengamatan.com
+ comments + 1 comments
Post a Comment