Selamat Khutbah Idul Adha 2018
Oleh: Moh. Dliya'ul Chaq, M. HI.
Di Masjid Kampus Wijaya Putera Surabaya
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
الله أكبر الله أكبر الله أكبر - لا إله إلا الله والله أكبر -الله أكبر ولله الحمد . اللهُ اَكْبَرْ كبيرا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ.
الحمد لله الذي شرع لِعِبَادِهِ التَّقَرُّبَ إِلَيْهِ بِذَبْحِ الْقُرْبَانِ ،وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ذُو الْفَضْلِ وَالْاِمْتِنَانْ ، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله المصطفى على كل إِنْسَانْ ،اللهم صل وسلم على سيدنا محمد سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانْ ،وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان ، أما بعد : أيها الناس اتقوا الله تعالى حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون ، الله أكبر ولله الحمد
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ (35) رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌA
Jamaah yang dirahmatiAllah..
Pagi ini, bersama-sama saudara kita sesama muslim, di seluruh dunia, kembali kita mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid. Bersyukur memuji asma Allah, meng-esakan dzat-Nya dan mengangungkan kebesaran-Nya dalam suasana idul adha. Di kesempatan yang mulia ini, kami mengajak kepada pribadi kami dan seluruh masyarakat muslim untuk selalu bertaqwa kepada Allah dengan menjalankan seluruh perintahnya dan menjahui seluruh larangannya sebab kita di hadirkan ke dunia ini semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah.
Mulia tidaknya kita di hadapan Allah, tidak ditentukan dengan banyaknya harta kita, banyaknya pengikut kita, banyaknya murid kita, tingginya pangkat kita, tetapi mulia tidaknya kita dihadapan Allah hanya ditentukan dengan kadar ketaqwaan kita kepada Allah
Ma'asyirol muslimin rohimakumulloh...
Setiap kali datangnya momentum hari raya idul adha, sosok yang pasti terlintas dalam benak kita adalah Nabi Ibrahim AS dan nabi Muhammad SAW. Karena keagungan dua nabi itu, hingga namanya selalu disebut dalam setiap shalat, tepatnya pada saat bacaan tahiyyat akhir. Hanya dua nabi itu, tidak ada yg lain. Hal ini menunjukkan bahwa agama islam mengajarkan:
1. Agar umat islam selalu mengenang para pendahulu yang telah merintis jalan menuju berbagai kebaikan.
2. Agar umat islam selalu mendoakan para pendahulu-pendahulu kita setiap waktu, termasuk orang tua kita
3. Agar umat Islam terus mentauladani para pendahulu kita
4. Agar umat islam berpegang teguh terhadap ajaran para pendahulu yang telah menunjukkan jalan terang menuju surga.
Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh…
Dalam Sahih Muslim terdapat riwayat Sahabat Abdullah bin ‘Amru ra bahwa, suatu saat Rasulullah menangis saat membaca doa / ayat:
....
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ (35) رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
...
35. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala.
36. Ya Tuhanku, berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak dari manusia. Barang siapa mengikutiku, maka orang itu termasuk golonganku, dan barang siapa mendurhakaiku, maka Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Kenapa Nabi menangis, karena nabi Muhammad benar2 terharu dengan Nabi Ibrahim. Nabi yang sungguh mulia, Nabi yang minggu-minggu ini dikenang oleh jutaan ummat muslim seluruh dunia. Nabi yang membangun dasar2 keimanan melalui logika. Nabi yang sabar menghadapi Sinan, raja yang akan melecehkan istrinya namun tidak berhasil. Nabi yang dibakar hidup2 oleh umatnya karena mempertahankan keimanannya. Walaupun sebenarnya Nabi Ibrahim bisa memanfaatkan mukjizatnya untuk menyelesaikan masalah. Nabi yang harus meninggalkan anak dan istrinya nabi ismail dan siti hajar di lembah sepi nan gersang. Nabi yang sabar mengalami ujian terberat dalam sejarah manusia, yakni menyembelih anaknya, nabi ismail as. Nabi yang telah lulus ujian dari Allah sehingga diberi keistimewaan bahwa nabi2 setelah zamannya adalah keturunan beliau, dari garis nabi ismail ataupun nabi ishaq.
Nabi muhammad benar2 iri melihat kebaikan hati Nabi Ibrahim terhadap ummatnya, bahkan ummatnya yang begiru kejam terhadap dirinya, tidak didoakan keburukan, melainkan didoakan kebaikan.
Sehingga Setelah Rasulullah membaca surat itu, sambil menangis dan mengangkat kedua tangannya beliau mengatakan: “Wahai Tuhanku, Ummati! Ummati! Ummati!”. Mengetahui hal ini, Allah swt berfirman kepada Malaikat Jibril: (اذْهَبْ إِلَى مُحَمَّدٍ وَرَبُّكَ أَعْلَمُ فَسَلْهُ مَا يُبْكِيكَ)“Wahai Jibril pergilah kepada Muhammad, dan Tuhanmu Maha Tahu. Tanyakan pada Muhammad, Apa yang menyebabkannya menangis?” Lalu jibril menemui Nabi Muhammad SAW. Dan nabi Muhammad memberitahukan akan kekhawatirannya akan ummatnya. (Beliau benar2 ingin umatnya selamat, dan umat yang banyak salah beliau ingin diampuni, layaknya keinginan Nabi Ibrahim AS). Lalu jibril menyampaikannya pada Allah SWT. Maka Allah berfirman pada Jibril, (اذْهَبْ إِلَى مُحَمَّدٍ فَقُلْ إِنَّا سَنُرْضِيكَ فِى أُمَّتِكَ وَلاَ نَسُوءُكَ) “beritahu kepadanya: Aku akan berikan apa yang engkau ridhoi dengan umatmu dan kami tidak akan menyusahkan-mu.”.
Ma'asyirol muslimin rohimakumulloh
Doa tersebut sangat baik untuk kita baca karena doa tersebut memberikan banyak pelajaran kepada kita:
1. Mendahulukan kasih sayang dan kelemahlembutan daripada kekerasan dalam setiap aktifitas kehidupan. Bahkan dalam menghadapi musuh pun, lemah lembut dan kesabaran harus tetap didahulukan. Memafkan kepada sesama manusia walaupun orang itu mengambil langkah berbeda ataupun salah. Tidak mudah curiga dan menyalahkan orang lain walaupun nyata2 bersalah sebab tidak sepenuhnya kita mengetahui motiv dibalik perbuatannya.
Sebagaimana nabi ibrahim dan nabi muhammad yang sedikitpun tidak pernah menggunakan kekerasan dalam aktifitas kehidupannya. tetap khusnudzdzon dan positif tingking terhadap ummatnya yang menyembah berhala. Tidak pernah menggunakan mukjizat yang untuk melukai musuh2nya. Nabi Ibrahim mendoakan agar mereka diampuni.
2. Pendidikan tentang keimanan, pendidikan tentang tauhid dan akhlak adalah pendidikan yang paling utama karena itulah pondasi yang akan menyelamatkan setiap anak manusia dan akan membentuk karakternya. Sebagaimana nabi ibrahim berhasil mendidik anak2nya sehingga menghasilkan generasi para nabi sesudahnya yang berasal dari garis keturunannya. Oleh karenanya marilah kita utamakan pendidikan agama bagi anak2 kita terlebih ketika fenomena kekerasan atas nama agama mulai marak bermunculan di indonesia. Sekali salah dalam mengambil langkah pendidikan agama, selamanya akan merugi.
Anak yang hebat adalah anak yang memiliki kecerdasan emosional dan spiritual, bukan kecerdasan otak semata. Anak hebat biasanya terlahir dari orang tua dan lingkungan yang hebat. Sebagaimana nabi ibrahim dan nabi muhammad telah mampu memiliki pendidikan iman yang kuat, mampu mengelola emosinya, sabar menghadapi ujian, sehingga melahirkan keturunam yang hebat. Jika kita ingin keturunan yang hebat, maka kita harus berubah menjadi manusia yang hebat. Ingat, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya..
3. Berdoa adalah ekspresi keimanan tertinggi, karena seseorang dalam berdoa pasti menunjukan ketidakberdayaan dihadapan Allah. Dan mengakui kekuatan Allah. Maka berdoa adalah cara tepat untuk menyelesaikan masalah dan menggapai cita2. Sebab dengan berdoa, segala yang tidak mungkin menjadi mungkin. Terlebih bagi orang tua yang menginginkan nasib baik anaknya, maka perbanyaklah mendoakan anak2nya. Dan jangan ada perbedaan porsi doa terhadapa anak2nya, apalagi perbedaan perlakuan. Karena perlakuan terhadap anak itu adalah petunujuk atas Ridlo orang tua.
.
إِنَّ أَحْسَنَ الْكَلاَمِ وَأَبْيَنَ النِّظَامِ، كَلاَمُ اللهِ اْلمَلِكِ الْعَلاَّمِ، وَاللهُ يَقُوْلُ، وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدِ الْمُهْتَدُوْنَ، مَنْ عَمِلَ صَالحِاً فَلِنَفْسِهِ، وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا، وَمَا رَبُّكَ بِظَلاَّمٍ لِلْعَبِيْدِ. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِىْ الْقُرْأَنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكْرِ اْلحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنىِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ تَعَالَى هُوَ جَوَّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرَّاءٌ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
الخطبة الثانية
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
الله أكبر الله أكبر الله أكبر
الله أكبر - لا إله إلا الله والله أكبر -الله أكبر ولله الحمد . اللهُ اَكْبَرْ كبيرا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ للهِ شكرا علي ما أنعم أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ كَمَا أَمَرَ وَألزم، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ شهادة من أمن به وأسلم وحاد من كفر وأرغم ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا اْلمُؤْمِنُوْنَ، اتَّقُوْا اللهَ إن الله أمركم بأمر بدأ فيه بنفسه ، وثنى بملائكته وأيه بالمؤمنين من عباده. وقال عز من قائل: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيْ. يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّواْ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى مَلاَئِكَتِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ وَأَنْبِيَائِكَ اْلمُرْسَلِيْنَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ أَجْمَعِيْنَ وَاجْعَلْنَا مِنْهُمْ وارحمنا بِرَحْمَتِكَ يَأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، أَللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا مَا قَدَّمْنَاهُ، وَمَا أَخَّرْنَاهُ، وَمَا أَسْرَرْناَهُ، وَمَا أَعْلَناَّهُ، وَأَحْصَيْتَهُ وَنَسِيْناَهُ، وَعَلِمْتَهُ وَجَهِلْناَهُ، وَلاَتَدَعْ لَنَا أَمَلاً إِلاَّ بَلَّغْتَنَاهُ، وَلاَسُؤْلاً إِلاَّ سَوَّغْتَناَهُ، وَلاَخَيْرًا إِلاَّ أَعْطَيْتَنَاهُ، وَلاَ شَرًّا إِلاَّ كَفَّيْتَنَاهُ.رَبَّناَ اغْفِرْلَناَ وَلِإِخْوَانِناَ الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَ بِاْلإِيمْاَنِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِناَ غِلاًّ لِلَّذِيْنَ أَمَنُوْا رَبَّناَ إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ، رَبَّناَ أَتِناَ فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ عَذَابَ النَّارِ.عِبَادَ اللهِ. إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِىْ القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذْكُرُواْ اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.
A
Catatan:
1. Takbir dalam sholat, untuk rokaat pertama adalah 7 kali (selain takbirotul Ihrom) dan Rokaat Kedua 5 Kali (selain Takbir berdiri dari sujud)
2. Takbir dalam khutbah, untuk khutbah yang pertama adalah 9 kali, dan untuk khutbah yang kedua 7 kali.
3. Surat rokaat pertama Qof atau sabbihisma. Untuk rokaat kedua iqtarobat atau hal ataka.
Post a Comment