Jangan di Klik

Khutbah Akhir Ramadlan



Khutbah Akhir Ramadlan 
إنَّ اْلحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِناَ مَنْ يَهْدِاللهَ فَهُوَ اْلمُهْتَدُ وَمَنْ يُظْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِياًّ مُرْشِدًا أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . أللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِ نَا  مُحَمَّدٍ وَعَلى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ تَسْلِيْماً كَثِيْراً. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا اْلمُؤْمِنُوْنَ. (إِتَّقُوْا اللهَ)2 حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم ﴿يٰاۤ أَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ﴾ (البقرة: 183)

Telah beberapa hari kita dipertemukan dengan Ramadlan. Maka, kami mengajak ummat muslimin, khususnya kepada pribadi kami untuk selalu menambah ketaqwaan kepada Allah SWT karena Ramadlan adalah media untuk bertaqwa kepada Allah (لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ).
Ma’asyrol Muslimin…
Seorang lelaki Arab badui (Arab pedalaman/desa) datang menghadap kepada Nabi SAW dan bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah yang mengurus hisabnya seluruh mahluk?" Nabi menjawab, “ALLAH”. "Apakah hanya sendirian?," Tanya si badui lagi. Rasul menjawab, "Ya". Orang badui tersebut tersenyum, sepertinya ia senang sekali. Melihat senyumannya, Nabi SAW bertanya, "Mengapa engkau tersenyum, hai Orang Badui?"  Badui itu menjawab, "Dzat yang pemurah, jika menghisab pasti akan banyak memaafkan…!!". Jawaban membuat Nabi SAW ganti tersenyum, dan berkata, "Engkau benar, tidak ada yang lebih pemurah dibanding Allah SWT, Dialah Dzat yang Paling Pemurah dan dan Paling Pemaaf…." . Setelah mengucap terima kasih kepada Nabi SAW, orang badui tersebut berlalu dengan riangnya. Nabi SAW berkata tentang dirinya, "Ia sungguh pandai…!!"
Ma’asyirol Muslimin….
Kemurahan dan kasih sayang Allah tidak hanya pada saat hari perhitungan amal, tidak hanya di hari qiyamat, tetapi kemurahan Allah telah ditunjukkan kepada kita sejak kita berada di Dunia saat ini. Bulan Ramadlan yang kita hadapi saat ini adalah salah satu bentuk kemurahan Allah SWT kepada kita semua. Betapa Allah menunjukkan kemurahan dan kasih sayangnya melalui bulan ramadlan dengan menjanjikan ampunan bagi orang yang orang berpuasa di bulan Ramadlan:
«مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
Betapa Allah menjanjikan kasih sayangnya dalam bentuk pengampunan bagi mereka yang melakukan ibadah apapun di bulan ramadlan:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Ma’asyirol Muslimin…. Betapa kemurahan dan kasih sayang Allah, pada hari ini, pada bulan ini benar-benar diberikan kepada orang yang melaksanakan ibadah di Bulan Ramadlan dalam bentuka ampunan dari Allah SWT. Dengan ampunan itulah kita semua benar-benar akan kembali fitrah selama ibadah yang kita lakukan di bulan ramadlan memenuhi kriteria “إِيمَانًا” dan “احْتِسَابًا”. Maka, marilah kita benar-benar memanfaatkan momentum Ramadlan kali ini sebagai media untuk menggapai maghfiroh dari Allah SWT, dengan melaksnakan shalat fardlu, puasa, shalat tarwaih, shalat tahajjud, zakat, shodaqoh, berbuat baik pada orang lain, menjaga hati dari buruk sangka dan lain sebagainya. Semua ibadah layak kita laksanakan dengan sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya, karena manusia tidak tahu mana ibadahnya yang terpilih sebagai media ampunan dari Allah. Sebab tidak sedikit dari ibadah kita yang tidak memenuhi syarat Ikhtisaban. artinya tujuan amal kita hanya karena mengharap balasan dari allah. Itulah amal yang akan terpilih menjadi media untuk menggapai maghfiroh Allah. Namun, tidak sedikit ibadah kita yang tujuannya tidak karena Allah, tetapi karena ingin disebut sebagai orang shaleh, karena ingin di sebut sebagai orang baik, karena ingin disebut orang yang pandai dan karena tujuan-tujuan duniawiyah yang lainnya. Maka kita tidak layak bangga terhadap amal yang telah kita lakukan, tapi seharusnya kita selalu mengharap agar amal kita menjadi amal yang dapat diterima oleh Allah dengan tetap menjalankan berbagai amal ibadah sebanyak-banyaknya disertai usaha ikhlas. Serta selalu bersyukur karena Allah masih memberikan hidayah kepada kita sehingga kita mau beramal ibadah kepada Allah.
Diriwayatkan oleh Abu Harayrah dalam hadits Qudsi yang panjang,  Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Orang yang pertama di hisab di hari kiamat adalah Orang yang mati syahid. Lalu Allah bertanya kepadanya, ‘Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat itu?’, lelaki itu menjawab, ‘Aku berperang untuk-Mu hingga aku syahid’; Allah menjawab, “Kamu berdusta, (akan tetapi sesungguhnya) engkau berperang agar orang menyebutmu pemberani, dan (orang – orang) telah menyebutkamu demikian, kemudian orang itu dimasukkan ke neraka”. Dan (selanjutnya adalah) Orang alim yang mengamalkan ilmunya serta membaca al-Quran, kemudian Allah bertanya, ‘Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat – nikmat itu?’ lelaki itu menjawab, ‘Aku mencari ilmu dan mengamalkannya/mengajarkannya, dan aku membaca al-Quran karena-Mu’. Allah berfirman, “kamu berdusta, (akan tetapi) kamu mencari ilmu itu agar disebut sebagai orang ‘alim (orang yang berilmu), dan kamu membaca al-Quran agar orang menyebutmu qari’, dan kamu telah disebut demikian itu di dunia” kemudian orang itui di bawah ke neraka” Dan (selanjutnya) adalah orang yang diluaskan (rizkinya) oleh Allah. Dan dikaruniai berbagai harta kekayaan. Kemudian Allah bertanya, “Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat – nikmat itu?”, lelaki itu menjawab, “Aku hanya menginfakkan hartaku untuk-Mu”; Allah berfirman, “Kamu berdusta, tetapi kamu melakukan itu semua agar orang menyebutmu dermawan, dan kamu telah disebut demikian”. Kemudian orang itu di bawa ke neraka. (HR. Muslim dan begitu juga at-Tirmidzi dan an-Nasai)
Ma’asyirol Muslimin….
Ada orang yang setelah mendengar hadits ini kemudian mengurangi atau bahkan tidak beramal karena sulitnya ikhlas. Itu adalah pemahaman yang salah. Hadits ini mengajak kita untuk selalu berusaha ikhlas dalam setiap amal ibadah kita. Hadits ini mengajak kita agar tujuan amal itu murni mengharap imbalan Allah, bukan imbalan dari makhluk berupa pujian dan junjungan. Dengan hadits ini, maka kita seharusnya malah menambah banyak amal ibadah karena berharap agar di antara sekian amal ibadah kita, terdapat amal yang memiliki kualitas yang memenuhi persyaratan sebagai media menggapai ampunan dari Allah SWT.

إِنَّ أَحْسَنَ الْكَلاَمِ وَأَبْيَنَ النِّظَامِ، كَلاَمُ اللهِ اْلمَلِكِ الْعَلاَّمِ، وَاللهُ يَقُوْلُ، وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدِ الْمُهْتَدُوْنَ، مَنْ عَمِلَ صَالحِاً فَلِنَفْسِهِ، وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا، وَمَا رَبُّكَ بِظَلاَّمٍ لِلْعَبِيْدِ. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِىْ الْقُرْأَنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكْرِ اْلحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنىِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ تَعَالَى هُوَ جَوَّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرَّاءٌ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
الخطبة الثانية
اَلْحَمْدُ ِللهِ شكرا علي ما أنعم أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ كَمَا أَمَرَ وَألزم، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ شهادة من أمن به وأسلم وحاد من كفر وأرغم ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا اْلمُؤْمِنُوْنَ، اتَّقُوْا اللهَ إن الله أمركم بأمر بدأ فيه بنفسه ، وثنى بملائكته وأيه بالمؤمنين من عباده. وقال عز من قائل: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيْ. يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّواْ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى مَلاَئِكَتِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ وَأَنْبِيَائِكَ اْلمُرْسَلِيْنَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ أَجْمَعِيْنَ وَاجْعَلْنَا مِنْهُمْ وارحمنا بِرَحْمَتِكَ يَأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، أَللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا مَا قَدَّمْنَاهُ، وَمَا أَخَّرْنَاهُ، وَمَا أَسْرَرْناَهُ، وَمَا أَعْلَناَّهُ، وَأَحْصَيْتَهُ وَنَسِيْناَهُ، وَعَلِمْتَهُ وَجَهِلْناَهُ، وَلاَتَدَعْ لَنَا أَمَلاً إِلاَّ بَلَّغْتَنَاهُ، وَلاَسُؤْلاً إِلاَّ سَوَّغْتَناَهُ، وَلاَخَيْرًا إِلاَّ أَعْطَيْتَنَاهُ، وَلاَ شَرًّا إِلاَّ كَفَّيْتَنَاهُ.رَبَّناَ اغْفِرْلَناَ وَلِإِخْوَانِناَ الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَ بِاْلإِيمْاَنِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِناَ غِلاًّ لِلَّذِيْنَ أَمَنُوْا رَبَّناَ إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ، رَبَّناَ أَتِناَ فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ عَذَابَ النَّارِ.عِبَادَ اللهِ. إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِىْ القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذْكُرُواْ اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. EKSPLORIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger