Begitu sulitnya menjadi manusia yang benar-benar manusia pada zaman ini, saat yang ada di sekitar kita saat ini adalah sistem dan perangkat yang memaksa kita kehilangan atau menghilangkan kemanusiaan kita. Tak ada lagi kasih sayang karena yang diburu adalah keuntungan bukan kebahagiaan. Tak ada lagi saling membantu karena semua harus diukur dengan uang. Tak ada lagi persahabatan sejati karena yang ada adalah kepentingan sesaat yang menipu.
Begitu sulitnya menjadi manusia yang betul-betul manusia saat ini, saat budaya yang diciptakan manusia adalah budaya yang membunuh kemanusiaan para manusia. Tak ada lagi budaya malu karena hidup modern adalah dimaknai kebebasan sebebas-bebasnya termasuk bebas tampil beda walau keluar dari etika yang disepakati oleh orang-orang waras.
Begitu sulitnya menjadi manusia zaman ini, saat di mana pangkat, jabatan dan kekuasaan menjadi ukuran kemuliaan sementara nilai akhlak dan kemanfaatan diri tak menjadi pusat perhatian. Nilai kemanusian dicincang dan dibunuh, sementara nilai ketidakmanusiaan dilegalkan demi mencapai "kemuliaan" duniawi itu.
Begitu sulitnya menjadi manusia yang betul-betul manusia di zaman ini, saat senyuman, tawa dan tangisan tak lagi hadir dari hati yang tulus melainkan muncul karena motif politik, motif ekonomi dan motif berwarna kepentingan diri. Sulit mencari orang yang mau berbagi senyuman demi kebahagiaan bersama, sulit pula menemukan orang yang mau menangis memohonkan bahagia untuk orang lain. Yang banyak adalah senyum sinis, tawa ejekan dan tangisan palsu.
Sulit sekali menjadi manusia yang betul-betul manusia di zaman ini. Tetaplah menjadi manusia yang menjaga kemanusiaan diri dan kemanusiaan orang lain. Jangan rendahkan martabat orang lain, tangan lukai perasaan orang lain, dan berbagilah bahagia dengan mereka yang masih menderita.
Post a Comment