Jangan di Klik

MENGAPA NEGARA HARUS MEMINTA MAAF PADA PKI???

MENGAPA NEGARA HARUS MEMINTA MAAF PADA PKI???

Bagiku, pembasmian PKI bukan sejarah kelam. Tapi sejarah manis yang telah diukir oleh bansa ini yang telah mempertahankan idiologi berbasis agama, yaitu idiologi pancasila. Karena mereka adalah separatis, makar, kudeta atau pemberontak pada masanya.

Meminta maaf pada PKI sama halnya dengan menghina para pejuang & pahlawan NKRI yang telah menyelamatkan ideologi Pancasila dan agama-agama di Indonesia. Dan pastinya menghinakan negara ini.

Mengapa hanya tragedi PKI yang dianggap sejarah kelam? Bukankah tragedi sejenis yang dianggap separatis, makar, kudeta atau pemberontakan juga banyak terjadi di Indonesia pada masa-masa sejarah Indonesia?
1. PKI Madiun 1948 dengan tokoh Muso yang meproklamirkan pemerintahan Soviet di Indonesia.
2. Pemberotakan DI/TII Jawa Tengah 1949 dengan tokoh Kartosuwiryo yang meproklamirkan Negara Islam Indonesia (NII)
3. DI/TII Aceh 1953 dengan Tokoh Daud Beureueh yang memproklamirkan Aceh sebagai bagian dari DI pimpinan Kartosuwiryo
4. DI/TII Sulawesi Selatan 1953 dengan tokoh Kahar Muzakar yang memproklamirkan sebagai bagian dari Kartosuwiryo
5. APRA ( Angkatan Perang Ratu Adil ) 1950 pimpinan Sultan Hamid II yang yang disusul Andi Aziz yang mempertahankan Negara Federal
6. RMS, ( Republik Maluku Selatan ) 1950 pompinan Soumokil yang memproklamirkan Republik Maluku Selatan
7. PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) 1958 pimpinan Ahmad Husein dengan memproklamirkan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia
8. Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) 1958 pimpinan Somba di wilayah Indonesia Timur untuk mendukunh PRRI
9. PKI (G 30 S PKI) pimpinan Aidit & Untung dengan berusaha mengambil alih Republik Indonesia menjadi Komunis.

Sekali lagi, mengapa hanya PKI? Apa istimewanya PKI? Ada apa ini?
Apakah jika pemberontakan yang mengatasnamakan Islam atau agama lain tidak perlu untuk di mintai maaf? Bukankah pemberontakan dan gerakan separatis lainnya juga banyak memakan korban. Sangat adil jika semua pelaku pemberontakan yang telah dibasmi para pahlawan dimintai maaf. Walaupun tetap saya tidak setuju dan menilai tidak ada maslahatnya bagi siapapun untuk meminta maaf kepada para pemberontak baik itu PKI, DI/TII, APRA, RMS, PERMESTA, DLL. Tapi mengapa hanya PKI yang akan dimintai maaf? Ada apa ini?

Meminta maaf terhadap mereka yang telah merusak/menghancurkan negara sama halnya dengan merendahkan bangsa dan negara ini. Cukuplah dengan tidak memdiskriminasikan eks PKI atau keturunan PKI adalah tindakan negara yang sudah sangat maslahat dan terhormat.

Jika kalian ingin meminta maaf terhadap PKI, maka sebaiknya jangan mengatasnamakan negara atau bangsa ini. Jangan sekali-kali mengatasnamakan institusi negara apapun untuk menghinakan negara atau bangsa ini. Cukup atas nama pribadi saja. Sebab, apapun alasannya, tidak ada maslahat untuk negara dan bangsa ini bila harus meminta maaf terhadap PKI.

Jika kalian berfikir bahwa banyak korban yang sejatinya bukan PKI. Apakah pernyataan itu dapat dibuktikan? Menurut saya, membasmi virus yang berbahaya haruslah membasmi segala yang telah terjangkit virus itu. Layaknya membasmi wabah tikus yang merugikan petani, maka semua yang berbentuk tikus akan dibasmi sampai ke sarang-sarangnya, termasuk tikus yang tidak pernah mengganggu petani pun akan turut terbasmi.

Saya tidak setuju dengan gerakan radikal yg sering menggunakan kekerasan, entah itu yang mengatasnamakan Islam (teroris) ataupun agama lain (seperti di Indonesia Timur). Maka layak mereka di sebut teroris karena mereka adalah gerakan separatis yang dapat membahayakan NKRI. Bukankah tujuan antara teroris dengan PKI itu sama? Sama-sama akan menghancurkan ideologi Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Maka perlakukan dua kelompok ini secara adil. Negara ini tidak perlu meminta maaf, apalagi mengizinkan kembali faham ini.

Jika kalian mengatakan bahwa permintaan maaf ini hanya ditujukan kepada "korban salah bunuh". Sekali lagi, apakah benar itu "korban salah bunuh"? Dan apakah bisa meminta maaf hanya pada sebagian saja? Saya tidak bisa membayangkan bagaimana cara membuktikannya, saya juga tidak bisa membayangkan redaksi permohonan maaf yang akan dikeluarkan oleh negara. Jika boleh saya ibaratkan:
   "terdapat dua laki-laki yang cekcok mulut karena suatu masalah. Perkelahian pun terjadi. Walaupun yang cekcok adalah mulut, tidak mungkin dua orang hanya memukul mulutnya saja, maka pasti perkelahian itu akan diikuti oleh seluruh tubuh"
   "Terdapat dua orang yang cekcok, lalu mereka saling memaafkan. Apakah hanya meminta maaf kepada mulut saja yang aktif cekcok? Pastinya meminta maaf kepada seluruh pribadinya"

Jika kalian atas nama negara meminta maaf pada PKI, tidak kah kalian berfikir bagaimana perasaan keluarga dan keturunan para jenderal yang menjadi korban pembantaian PKI? Apakah negara tidak meminta maaf pada korban dan keluarga/keturunan korban pembantaian PKI?

Ah... saya tidak bisa menemukan sisi positif sedikitpun terkait negara akan meminta maaf pada PKI. Yang ada hanya malah menghinakan negara dan bangsa ini serta menghina para pejuang dan pahlawan di negara ini.

Jika tetap akan dilaksanakan oleh negara (perorangan atas nama negara) untuk meminta maaf pada PKI, maka layak jika banyak sekali kecurigaan dari bangsa ini terhadap tindakan tersebut.

Jika memang PKI ingin hidup kembali di negara ini dengan berbagai bentuk barunya, maka hal ini tidak ada salahnya karena mungkin memang sudah menjadi hukum alam dan konsekwensi sebagai negara demokratis. Tetapi... Sekali lagi negara tidak perlu untuk meminta maaf terhadap PKI. Dan negara harus berani bertindak SECARA ADIL terhadap individu atau kelompok yang akan menghancurkan idiologi pancasila yang telah diperjuangkan para pahlawan, baik individu atau kelompok itu PKI, Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu. HARUS ADIL..

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. EKSPLORIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger