Khutbah Bulan Dzulhijjah 2017
Di Masjid Babul Jannah Benowo Surabaya
Moh. Dliya’ul Chaq
إنَّ اْلحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِناَ مَنْ يَهْدِاللهَ فَهُوَ اْلمُهْتَدُ وَمَنْ يُظْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِياًّ مُرْشِدًا أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . أللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ وَعَلى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ تَسْلِيْماً كَثِيْراً. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا اْلمُؤْمِنُوْنَ. (إِتَّقُوْا اللهَ)2 حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم وَكَذَلِكَ
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
....
Maasyirol Muslimin Rohimakumulloh...
Pada kesempatan kali ini, kami mengajak pada kaum muslimin umumnya dan pribadi kami khususnya untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dengan cara meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dengan selalu memantapkan hati untuk menjahui segala larangannya dan memantapkan keinginan untuk selalu menjalankan segala perintahnya sehingga aktifitas kita selalu bernilai ibadah. Karena kita dihadirkan ke dunia ini semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah. WAMA KHOLAQTUL JINNA WAL INSA ILLA LIYA'BUDUN
Mulia tidaknya kita di hadapan Allah, tidak ditentukan dengan banyaknya harta kita, banyaknya pengikut kita, banyaknya murid kita, tingginya pangkat kita, tetapi mulia tidaknya kita dihadapan Allah hanya ditentukan dengan kadar ketaqwaan kita kepada Allah.
INNA AKRIMAKUM INDALLOHI ATQOKUM
Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh…
Melihat informasi2 di media yang ada, ada kesimpulan bahwa hampir semua sendi kehidupan di dunia saat ini menunjukkan kelemahannya, menunjukkan kehancurannya. Keluhan di sana sini muncul dari berbagai elemen masyarakat. Pertentangan antar individu atau antar organisasi massa muncul di mana2. Yang lebih parah adalah dekadansi moral anak bangsa. Anak berani kepada orang tuanya. Anak kecil tidak lagi menghormati yang tua. Yang tua tidak lagi menunjukkan sayangnya kepada yang kecil. Murid berani kepada guru. Kesombongan dan ketamakan telah menjadi karakter masyarakatnya. Kemaksiatan merajalela. Hukum Allah sekedar pengetahuan belaka. Etika dan akhlaq, hanya tinggal namanya padahal akhlaq adalah inti dari ajaran Rasulullah Muhammad Saw.
INNAMA BUITSTU LIUTAMMIMA MAKARIMAL AKHLAQ
Namun demikian, tidak ada anjuran untuk berputus asa menghadapi keadaan. Dalam kondsi yang demikian sulit, patutlah kita contoh cara yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim As dalam usahanya merubah keadaan. Betapa Nabi Ibrahim berkali2 mengalami kondisi yang sangat sulit:
1. Nabi Ibrahim lama tidak memiliki anak ketika menikah dengan Siti Sarah
2. Dihadapan Nabi Ibrahim, Raja Mesir yang bernama Sinan melakukan pelecehan terhadap Siti Sarah walaupun tidak berhasil
3. Di bakar hidup2 oleh Raja yang dlolim
4. Siti Sarah sebagai istrinya menyarankan untuk menikahi budak kulit hitam hadiah dari Raja Sinan bernama Siti Hajar agar memberikan keturunan. Ternyata setelah siti Hajar melahirkan Nabi Ismail, Siti Sarah hamil Nabi Ishaq.
5. Berpisah dengan Siti Hajar dan Nabi Ismail yang masih bayi. Bahkan istri dan anaknya harus ditempatkan di lembah yang sepi, kering, tidak ada tumbuh2an yaitu Mekah.
6. Diperintah untuk menyembelih anaknya yang bernama Ismail.
Ujian2 tersebut adalah ujian terberat Nabi Ibrahim di mana kondisi itu sudah tidak bisa lagi diselesaikan dengan usaha dlohir manusia. Kondisi di mana harapan untuk keluar dari kondisi tersebut terbilang tidak masuk akal. Namun faktanya, Nabi Ibrahim telah benar2 bebas dari kondisi sulit, bahkan peradaban manusia banyak di bangun pada masanya, bahkan Allah memilih nabi2 setelah zamannya adalah keturunan Nabi Ibrahim dari garis Nabi Ismail atau Nabi Ishaq.
Maasyirol Muslimin Rohimakumulloh...
Cara Nabi Ibrahim keluar dari kondisi yang sudah tidak mungkin diselesaikan dengan usaha lahir manusia adalah dengan empat cara:
1. Tetap memiliki harapan berbuat baik di masa yang akan datang
2. Tetap khusnudzdzon. Tidak ada yang perlu disalahkan. Mereka yang memusuhi tetap dianggap benar, Apalagi Allah sangat tidak patut dislahkan.
3. Berdoa.
4. Pasrah sepenuhnya kepada Allah.
Empat cara Nabi Ibrahim ini tercermin dalam doa2nya yang diabadikan dalam Al-Qur'an surat Ibrahim ayat 35 s.d 41:
....
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ (35) رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ (36) رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ (37) رَبَّنَا إِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نُخْفِي وَمَا نُعْلِنُ وَمَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ (38) الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي وَهَبَ لِي عَلَى الْكِبَرِ إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِنَّ رَبِّي لَسَمِيعُ الدُّعَاءِ (39) رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ (40) رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ (41)
...
35. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala.
36. Ya Tuhanku, berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak dari manusia. Barang siapa mengikutiku, maka orang itu termasuk golonganku, dan barang siapa mendurhakaiku, maka Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
37. Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.
38. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami tampakkan; dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.
39. Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(ku) Ismail dan Ishaq. Sungguh, Tuhanku benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa.
40. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku (itu).
41. Ya Tuhan kami, ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan hisab (hari kiamat).”
Ma'asyirol Muslimin Rohimakumulloh...
Dalam kondisi sulit yang menurut akal tidak mungkin diselesaikan dengan usaha lahir manusia, maka Cara nabi Ibrahim ini patut kita contoh. Begitupan dalam kondisi yang masih mungkin diselesaikan dengan usaha lahir manusia, tetap bisa kita contoh cara Nabi Ibrahim tentunya disertai dengan usaha lahir. Maka insya Allah masalah akan terselesaikan.
Semoga khutbah ini bermanfaat, dan semoga kita bisa merubah keadaan. Dan tentunya kita mulai dari diri kita dan orang2 tetdekat kita dengan mencontoh resep dari Nabi Ibrahim, yaitu:
1. Tetap memiliki harapan/cita2
2. Tetap khusnudzdzon pada siapapun dan apapun
3. Berdoa
4. Pasrah kepada Allah
Dan harus ditambah dengan ikhtiar/usaha jika dalam kondisi yang masih mengharuskan ada usaha.
....
إِنَّ أَحْسَنَ الْكَلاَمِ وَأَبْيَنَ النِّظَامِ، كَلاَمُ اللهِ اْلمَلِكِ الْعَلاَّمِ، وَاللهُ يَقُوْلُ، وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدِ الْمُهْتَدُوْنَ، مَنْ عَمِلَ صَالحِاً فَلِنَفْسِهِ، وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا، وَمَا رَبُّكَ بِظَلاَّمٍ لِلْعَبِيْدِ. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِىْ الْقُرْأَنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكْرِ اْلحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنىِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ تَعَالَى هُوَ جَوَّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرَّاءٌ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
الخطبة الثانية
اَلْحَمْدُ للهِ شكرا علي ما أنعم أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ كَمَا أَمَرَ وَألزم، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ شهادة من أمن به وأسلم وحاد من كفر وأرغم ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا اْلمُؤْمِنُوْنَ، اتَّقُوْا اللهَ إن الله أمركم بأمر بدأ فيه بنفسه ، وثنى بملائكته وأيه بالمؤمنين من عباده. وقال عز من قائل: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيْ. يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّواْ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى مَلاَئِكَتِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ وَأَنْبِيَائِكَ اْلمُرْسَلِيْنَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ أَجْمَعِيْنَ وَاجْعَلْنَا مِنْهُمْ وارحمنا بِرَحْمَتِكَ يَأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، أَللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا مَا قَدَّمْنَاهُ، وَمَا أَخَّرْنَاهُ، وَمَا أَسْرَرْناَهُ، وَمَا أَعْلَناَّهُ، وَأَحْصَيْتَهُ وَنَسِيْناَهُ، وَعَلِمْتَهُ وَجَهِلْناَهُ، وَلاَتَدَعْ لَنَا أَمَلاً إِلاَّ بَلَّغْتَنَاهُ، وَلاَسُؤْلاً إِلاَّ سَوَّغْتَناَهُ، وَلاَخَيْرًا إِلاَّ أَعْطَيْتَنَاهُ، وَلاَ شَرًّا إِلاَّ كَفَّيْتَنَاهُ.رَبَّناَ اغْفِرْلَناَ وَلِإِخْوَانِناَ الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَ بِاْلإِيمْاَنِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِناَ غِلاًّ لِلَّذِيْنَ أَمَنُوْا رَبَّناَ إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ، رَبَّناَ أَتِناَ فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ عَذَابَ النَّارِ.عِبَادَ اللهِ. إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِىْ القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذْكُرُواْ اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.
Post a Comment