Jangan di Klik

Tips memilih istri

TIPS MEMILIH ISTRI
Syaikhinaa Maimoen Zubair dhawuh,
” Nek milih bojo iku sing ora patiyo ngerti dunyo. Mergo sepiro anakmu sholeh, sepiro sholehahe ibune.
-Sohabat Abbas iku nduwe bojo ora seneng dandan, nganti sohabat Abbas isin nek metu karo bojone. Tapi beliau nduwe anak ngalime poll, rupane Abdulloh bin Abbas.
-Sayyidina Husain nduwe bojo anake rojo rustam (rojo persia). Walaupun asale putri rojo, sakwise dadi bojone sayyidina Husain wis ora patiyo seneng dunyo. Mulane nduwe putro Ali Zainal Abidin bin Husain, ngalim-ngalime keturunane Kanjeng Nabi.
Kiai-Kiai Sarang ngalim-ngalim koyo ngono, mergo mbah-mbah wedo’e do seneng POSO.
-Syekh Yasin Al Fadani (ulama’ asal padang yang tinggal di mekah) iku nduwe istri pinter dagang, nduwe putro loro.Sing siji dadi ahli bangunan sijine kerjo neng transportasi. Kabeh anake ora ono sing nerusake dakwahe Syekh Yasin.
Neng Al Qur-an ﻧﺴﺎﺅﻛﻢ ﺣﺮﺙ ﻟﻜﻢ
Istri iku ladang kanggo suami.
Sepiro apike bibit tapi nek tanahe atau ladange ora apik, ora bakal ngasilno pari apik.
Intine iso nduwe anak ngalim, nek istrine ORA PATIYO NGURUSI DUNYO LAN KHIDMAH POLL KARO SUAMINE.
Nek kowe milih istri pinter dunyo, kowe sing kudu wani tirakat.
Nek ora wani tirakat, yo lurune istri sing ahli dzikir, kowene sing mikir dunyo alias kerjo.”
-----
FAKTOR IBU PADA PEMBENTUKAN KARAKTER MANUSIA*

Teori masa lalu menyebutkan karakteristik dan sifat2 bawaan seorang anak diwariskan dari ibu dan bapaknya dalam proporsi 50 : 50. Artinya, ayah dan ibu memberikan sumbangan yang sebanding dan setara dalam diri seorang anak.

Belakangan ini, penelitian biologi molekuler terbaru menemukan bahwa seorang ibu mewariskan 75% unsur genetikanya kepada anak, sedangkan bapak hanya 25%. Oleh karena itu, sifat baik, kecerdasan, dan kesolehan seorang anak sangat ditentukan oleh sifat baik, kecerdasan dan kesolehan ibunya.

Apa yang disabdakan Rasulullah Muhammad SAW, ternyata memiliki kesesuaian dengan fakta ini.

Ketika seorang sahabat bertanya kepada Baginda Nabi, mana yang harus diprioritaskan seorang anak, apakah ibunya atau ayahnya, beliau pun menjawab, “Ibumu, ibumu, ibumu...lalu Ayah mu”. Proporsinya tiga berbanding satu ( 3 : 1 )

Mari kita lihat lebih jauh. Di dalam sel-sel manusia terdapat sebuah organel yang memiliki fungsi sangat strategis, namanya mitokondria.

Organel berbentuk bulat lonjong ini berongga, selaputnya terdiri atas dua lapis membran. Membran dalam bertonjolan ke dalam rongga (matriks) dan mengandung banyak enzim pernapasan.

Tugas utama mitokondria adalah memproduksi bahan kimia tubuh bernama ATP (adenosin triphosphat). Energi yang dihasilkan dari reaksi ATP inilah yang kemudian menjadi sumber energi bagi manusia.

Mitokondria bersifat semiotonom krn 40% kebutuhan protein dan enzim dihasilkan sendiri oleh gennya.

Mitokondria adalah salah satu bagian sel yang memiliki DNA sendiri, selebihnya dihasilkan gen di inti sel.

Sekali lagi, dan ini sangat menarik, mitokondria hanya diwariskan oleh ibu, tidak oleh bapak. Mengapa? Krn mitokondria berasal dr sel telur bukan dari sel sperma. Itulah sebabnya, investasi seorang ibu dalam diri anak mencapai 75%.

Kita dapat berkata, inilah “organel cinta” seorang ibu yang menghubungkan kita dengan Allah dan kesemestaan.

Tanpa kehadiran mitokondria, hidup menjadi hampa, tidak ada energi yang mampu menggelorakan semangat.

Tanpa mitokondria, kita tdk dpt melihat, mendengar, hingga akhirnya tdk bs membaca, mencerna dan merasa.

Oleh karena itu, kita jangan heran jika kontak batin antara ibu dan anaknya sangat kuat dan intens. Jarak sejauh apapun tidak bisa menghalangi sensitivitas hati seorang ibu.

Hal ini memperlihatkan adanya energi cinta yang menembus dimensi. Teori superstring yang kita ambil dr ilmu fisika bs sedikit memperjelas hal ini. Para ilmuwan di MIT, yang tergabung dalam kelompok 18, menemukan sebuah supersimetri, yaitu sebuah persamaan matematika yang menciptakan ruang di alam semesta tt terdiri atas 57 bentuk dalam 248 dimensi. Konsep supersimetri menyebutkan, andai dunia ini dibagi2 menjadi bentuk apapun, sebenarnya hanya ada satu titik yang melingkupinya.

Artinya, ilmu pengetahuan menemukan bahwa jarak itu tdk bs membatasi jiwa dan ruh yang bersemayam dalam satu titik yang sama.

Jika kita menggunakan konsep ini, dimana pun berada, hati seorang ibu selalu berada di titik yang sama.

Itulah sebabnya, apa yang dirasakan anak dan apa yang dirasakan ibu, bioelektriknya berada pada titik yang sama.

Mitokondrianya berada dalam posisi yang sama sehingga titik pertemuannya pun sama. Dengan kata lain, perasaan seorang ibu kepada anaknya bagaikan perasaan dia terhadap dirinya sendiri.

Allahu akbar!

(Diterjemahkan dari The Secret of Mother)

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. EKSPLORIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger