Keutamaan Tradisi Nglencer (sillaturahim)
جعلنا الله وإياكم من العائدين والفائزين والمقبولين كل عام وانتم بخير وعافية وسلامة وبركة فى الدين والدنيا والاخره
Rasulullah SAW bersabda:
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنْ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
"Orang yang sempurna silaturrahimnya bukanlah orang yang membalas shilaturrahim orang lain, akan tetapi orang yang sempurna silaturrahminya adalah orang yang menyambung shilaturrahim kembali ketika tali silaturrahim itu telah terputus"
Sahabat Nabi yg bernama Abu Hurairah pernah bertanya kepada Rasulullah tentang amalan yg bisa memasukkannya ke dalam surga,kemudian Beliau bersabda:
أَفْشِ السَّلَامَ وَأَطْعِمْ الطَّعَامَ وَصِلْ الْأَرْحَامَ وَقُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ثُمَّ ادْخُلْ الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ
"Tebarkanlah salam, berikanlah makanan, sambunglah tali persaudaraan dan kerjakanlah shalat malam ketika manusia sedang tidur, kemudian setelah itu masuklah syurga dalam keadaan selamat." HR Ahmad
Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam bersabda:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ
"Tidak akan masuk surga (bersama orang yg pertama kali masuk surga) orang yang memutus tali silaturrahmi."
Rasulullah bersabda:
مَا مِنْ مُؤْمِنٍ يُعَزِّي أَخَاهُ بِمُصِيبَةٍ إِلَّا كَسَاهُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ مِنْ حُلَلِ الْكَرَامَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Tidaklah seorang mukmin bertakziah kepada saudaranya yang terkena musibah, kecuali Allah Subhaanahu akan mengenakan pakaian kehormatan untuknya pada hari kiamat. " HR Ibnu Majah
Sayyidah Khadijah (isteri Rasul) pernah berkata kepada Beliau Nabi,karena sebelum diutus menjadi rasul sudah terbiasa silaturrahim:
فَوَاللَّهِ لَا يُخْزِيكَ اللَّهُ أَبَدًا إِنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ وَتَصْدُقُ الْحَدِيثَ وَتَحْمِلُ الْكَلَّ وَتَقْرِي الضَّيْفَ وَتُعِينُ عَلَى نَوَائِبِ الْحَق
"Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selama-lamanya, sebab Engkau(wahai Rasul) suka menyambung silaturrahim, berkata jujur, menghilangkan kesusahan serta menjamu tamu, serta membela kebenaran!" HR al Bukhari
Dalam hadits qudsi Rasulullah bersabda, Allah ta'ala berfirman:
حَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَحَابِّينَ فِيَّ وَحَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَزَاوِرِينَ فِيَّ وَحَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَبَاذِلِينَ فِيَّ وَحَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَوَاصِلِينَ فِيَّ
'CintaKu untuk orang-orang yang saling mencintai karena Aku, CintaKu untuk orang-orang yang saling berkunjung karena Aku*, CintaKu untuk orang-orang yang saling berkorban karena Aku dan cintaKu untuk orang-orang yang saling bersillaturrahim karena Aku.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah saw bersabda :
مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ
“Barang siapa telah melakukan kezaliman kepada saudaranya, baik menyangkut harga diri/kehormatan atau harta, maka pada hari ini hendaklah ia meminta dibebaskan (dihalalkan) sebelum datang hari di mana tidak berguna lagi dinar dan dirham. Apabila (orang yang berbuat zalim itu) mempunyai amal kebaikan/kesalihan, maka kesalihannya akan diambil untuk saudaranya sebesar kezalimannya kepadanya. Dan apabila ia tidak mempunyai amal kebaikan, maka dosa amal buruk saudaranya itu akan ditimpakan kepadanya.” [HR Bukhari].
sabda Nabi SAW:
أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
“Apakah kalian tahu siapa muflis (orang yang pailit) itu?” Para sahabat menjawab,”Muflis (orang yang pailit) itu adalah yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda.” Tetapi Nabi SAW berkata : “Muflis (orang yang pailit) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka”.[HR Muslim]
Semua dasar/dalil di atas diramu oleh mbah2/kyai2/para wali terdahulu dengan tradisi nglencer saat idul fitri dg ungkapan:
"ngaturaken sugeng riyaden,.dalem ngaturaken sedoyo kalepatan nyuwun ngapunten engkang katah"
Kemudian tuan rumah akan membalas dengan ungkapan:
"o geh semanten ugi kelepatan kulo nyuwun dipun ngapunten,(atau kalau tuan rumah lebih dituakan): O..yo..podo2 luputku semono ugo yo dingapuro"
Kemudian dengan ramahnya tuan rumah "manggakne" mmpersilahkn mnikmati berbagai macam jajan agar tamu betah berlama2 bertamu,karena selama ia bertemu dan blm pamitan,maka dosa kedua belah pihak akan d ampuni,sbagaimana hadis yg kurang lebih berbunyi:
ما من مسلمين يلتقيان ثمّ يتصافحان إلّا غفر لهما قبل أن يفترقا
"Tidaklah dua orang Islam (atau lebih) bertemu kmudian bersalaman,kecuali kedua belah pihak akan diampuni dosa2nya sebelum mereka berpamitan".
dan ketika pamit pulang dg ungkapan:
"sak rehne sampun cekap lan sami wilujeng dalem bade nyuwun pamet bade nerusaken lampah,kaleh nyuwun tambahipun pangestu"
Kmudian tuan rumah mnimpali:
"kok keseso mwon to..,matur suwun sanget geh.,mugi2 selamet wilujeng sdoyone,."
Belum lagi ketika salanan selalu d doakn dg kata2: "Barokalloh".
#Ayo nglencer
Post a Comment