Sejarah Singkat Institut Agama Islam Bani Fattah (IAIBAFA) Jombang
Oleh: Moh. Dliya'ul Chaq, M. HI.
Sejarah ini ditulis sebatas yang diketahui, disaksikan dan didengar oleh penulis. Dan tentunya tanpa bertujuan selain hanya ingin mencatat sejarah barangkali di kemudian hari catatan ini dibutuhkan. Oleh karenanya, mungkin dari pembaca terdapat versi yang berbeda, silahkan menambahkan. Semoga para pendiri Yayasan Bani Abdul Fattah selalu mendapat rahmat dari Allah swt..... amin...
Institut Agama Islam Bani Fattah (IAIBAFA) Jombang dirintis oleh Yayasan
Bani Abdul Fattah, sebuah yayasan yang dirintis
dan didirikan oleh Dzurriyah Hadrotus Syaikh KH. Abd. Fattah
Hasyim-Mbah Nyai Hj.Musyarrofah Bisyri Syansuri Dengan Akta Notaris No.22 Tahun
2006 M.
Kampus IAIBAFA
berada di lingkungan Pondok Pesantren Tambakberas Jombang yang tentunya
pengaruh negatif dari pergaulan bebas sangat tereliminir disamping dengan gaya
hidup sederhana dan biaya yang sangat terjangkau serta keberadaan mahasiswa
masih dalam pengawasan para masyayikh. Selain itu, sistem perkuliahan diadakan
secara terpisah antara putra dan putri. Dosen yang mengajar dilingkungan IAIBAFA
adalah dosen dengan kualifikasi pendidikan S-3 dan S-2 dari dalam dan luar
negeri, serta para Kyai yang ‘alim dan ahli dibidangnya.
Visi IAIBAFA: Menjadi perguruan tinggi Islam
yang unggul sebagai pusat tafaqquh fi ad-din bercirikan tradisi santri dan
berparadigma ahlussunnah wal jama’ah untuk kepentingan agama, bangsa dan
negara.
Misi IAIBAFA
1.
Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang
profesional di bidang ilmu-ilmu keIslaman dalam rangka menyiapkan santri yang
berkualitas ulama intelektual akademik;
2.
Menghasilkan lulusan yang memiliki kepribadian
santri yang berlandaskan ahlusunnah wal jama’ah;
3.
Mendidik mahasiswa berfikir dan bersikap
mandiri, kritis, peduli terhadap lingkungan dan berwawasan global;
4.
Menghasilkan produk penelitian dan pemikiran
Islam;
5.
Melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat
dalam rangka pemberdayaan dan pengembangan potensi umat.
Kelahiran IAIBAFA berawal dari keinginan para masyayikh untuk
menyiapkan santri yang akademisi dan
akademisi yang santri. Berdasarkan atas himmah ini kemudian diadakan perkuliahan yang
bertempat di pesantren dengan tetap mempertahankan ciri khas sistem pendidikan
pesantren. Pada saat
itu, tepat tahun 2007 dilaksanakan kerjasama dengan YBAF dengan IKAHA (Institut
Keislaman Hasyim Asyari) Jombang untuk mengadakan perkuliahan. Kampus IV IKAHA
di Tambakberas berdiri dengan nama Kulliyatussyariah dengan mahasiswa prodi
Ahwal Syakhshiyyah (40 mhs) dan Muamalah (50 mhs).
Namun pada
akhir tahun akademik 2007-2008 Kementerian Agama melarang kampus PTAIS
(termasuk IKAHA) untuk menyelenggarakan kampus jauh. Sehingga Kulliyatussyariah
harus ditiadakan dan IKAHA meminta mahasiswanya untuk kuliah di kampus induk. Mengingat
semua mahasiswa saat itu adalah pengurus ribath pondik sehingga muncul
kekhawatiran akan terjadinya ketimpangan kepengurusan ribath di pondok naungan
YBAF, maka seluruh pengurus YBAF pada saat itu mengadakan rapat menyikapi
keputusan IKAHA tersebut. Hasil rapat pada saat itu, merekomendasikan:
a.
Mengajukan pendirian PTAIS baru yang langsung
dibawahi oleh YBAF.
b.
Meminta persetujuan dan restu pada Romo KH. A.
M. Sahal Mahfudz dan Ibu Nyai Drs. Hj. Nafisah Fattah selaku pembina YBAF.
c.
Mengadakan rapat menyikapi hasil sowan pada Romo
KH. A. M. Sahal Mahfudz dan Ibu Nyai Drs. Hj. Nafisah Fattah
d.
Membentuk Tim pembuatan proposal dan pengajuan
PTAIS
Adapun
pengurus YBAF pada saat itu yang merumuskan perguruan tinggi baru ini adalah:
1.
Romo KH. Moh. Djamaluddin Ahmad
2.
Romo KH. Sulthon Abdul Hadi
3.
Ibu Nyai Hj. Muthmainnah Fattah
4.
Romo KH. Abd. Nashir Fattah
5.
Ibu Nyai Hj. Salmah
6.
Romo KH. A. Taufiqurrahman Fattah
7.
Ibu Nyai Hj. Umi Hanifah
8.
Ibu Nyai Dr. Hj. Syafiyah Fattah, MA.
9.
Dr. H. Yahya Dja’far, MA.
10.
KH. Mohmmad Idris, S. Pd.I.
11.
Nyai Hj. Muhimmah Falasifah
12.
KH. Abdul Ghofar Rozin
13.
KH. Abd. Kholiq Hasan, M. HI. (Abd. Holiq, M.
HI.)
14.
Nyai Hj. Bashirotul Hidayah, M. P.di
15.
KH. Syaiful Hidayat, LC., M. HI.
16.
Nyai Hj. Zuhrotul Makkiyah
Sementara cucu al-maghfurlah Romo KH. Abdul Fattah yang lain tidak
mengikuti karena masih kecil dan sebaian masih studi di luar negeri.
Sedangkan Tim pembuatan proposal dan pengajuan PTAIS pada saat itu
adalah:
1.
Romo KH. Abd.
Nashir Fattah
2.
Dr. Hj. Syafiyah
Fattah, MA.
3.
Dr. H. Yahya
Dja’far, MA.
4.
KH. Mohmmad Idris,
S. Pd.I.
5.
KH. Abd. Kholiq Hasan, M. HI. (Abd. Holiq, M. HI.)
6.
KH. Syaiful Hidayat, LC., M. HI.
7.
Moh. Dliya’ul Chaq (bagian administrasi)
8.
M. Duan Tsalis (bagian administrasi)
Alhamdulillah, pada tahun 2007 tersusunlah proposal pendirian PTAIS baru
yang kemudian diajukan ke Kementerian Agama cq. Direktorat enderal Pendidikan
Islam di Jakarta. Tepat pada tanggal 17 Ramadla 1429 / 17 September 2008, pihak yayasan diundang
oleh Dirjen Pendis Kemenag RI untuk menerima SK Perguruan Tingi baru. YBAF
mengirimkan KH. Mohmmad Idris, S. Pd.I., KH. Abd. Kholiq Hasan, M. HI. (Abd. Holiq, M. HI.)
dan H. Syaiful Hidayat, LC., M. HI. untuk menghadiri undangan tersebut. Berdasarkan
Keputusan Dirjen Pendis (SK Perizinan: DJ. I./302/2008 tertanggal 4 September
2008), pengajuan perguruan Tinggi baru dari YBAF disahkan dan disetujui dengan
nama Sekolah Tinggi Islam Bani Fatah disingkat STIBAFA yang mempunyai dua
fakultas dan dua Program Studi dengan jenjang strata satu (S1), yaitu fakultas
Syari’ah Program Studi Ahwal al- Syakhsiyyah (SK Perizinan: DJ. I./303/2008 tertanggal
4 September 2008) dan sudah melaksanakan akreditasi dengan SK. BAN-PT No.
008/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VI/2011) dan fakultas Tarbiyyah Program Studi Pendidikan
Bahasa Arab (SK Perizinan: DJ. I./303/2008 tertanggal 4 September 2008) dan juga sudah
melaksanakan akreditasi dengan SK.
BAN-PT No. 008/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VI/2011.
Selanjutnya, sesuai Rencana Induk Pengembangan (pada saat itu namanya
STIBAFA), diupayakan pada tahun 2015 telah memiliki berbagai prodi sebagai
pilihan calon mahasiswa. Sehingga pada tahun 2012 disusunlah proposal pengajuan
6 (enam) prodi baru, yakni:
a.
Prodi Ilmu
Al-Qur’an dan Tafsir (IAT)
b.
Prodi Ilmu Hadits
(IH)
c.
Prodi Ekonomi
Syariah (ES)
d.
Prodi Manajemen
Pendidikan Islam (MPI)
e.
Prodi Pendidikan
Agama Islam (PAI)
f.
Prodi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Adapun panitia yang ditunjuk untuk merumuskan proposal prodi baru sesuai
SK nomor 1366/STI-BAFA/XII/2012
tanggal 19 Desember 2012, sebagai berikut:
a. H. Abd. Holik,
M. HI. (Pembina)
b. H. Syaiful
Hidayat, LC., M. HI. (Ketua Tim)
c. Muhammad
Asrori Ma’shum, M. Pd.I. (Sekreatris)
d. Hj. Bashirotul
Hidayah, M. Pd. I. (Bendahara)
e. M. Nasrul
Wathon, S. Pd. (Anggota)
f. Moh. Dliya’ul
Chaq, M. HI. (Anggota)
g. Moch.
Nurcholis, S. Sy. (Anggota
Dan pada tanggal 14 Januari 2013 tim perumus prodi baru dapat
menyelesaikan tugasnya dan mengajukannya pada Kementerian Agama RI Jakarta
dengan mengirimkan Moh. Dliya’ul Chaq, M. HI. dan Moch. Nurcholis, S. Sy.
Selanjutnya, pada tanggal 1 November 2013 pihak STIBAFA
Jombang dihubungi oleh Kopertais Wilayah IV Surabaya, bahwa STIBAFA Jombang
dipromosikan oleh Kemenag RI untuk alih status menjadi Institut sebagaimana
surat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor: Dj.I/Dt.I.IV/PP.00.9/2600A/2013, perihal Undangan
Persentasi Pembukaan FAI dan Alih Status Kelembagaan PTAIS. Undangan tersebut
berisi tentang nama-nama PTAIS yang dipromosikan untuk menjadi institut dan
wajib presentasi pada kamis 7 November 2013. Oleh sebab itu, sejak tanggal
tersebut dilakukan rapat pimpinan dan sowan kepada YBAF dalam rangka menyikapi
hal tersebut. Hasil keputusan rapat menyatakan menunjuk tim untuk mempersiapkan
promosi alih status dengan nomor SK 1720/ STI-BAFA/XI/2013, tertanggal 1
november 2013, dengan susunan tim:
Penanggung Jawab:
-
H.
Abd. Holik, M. HI. (Ketua STIBAFA)
-
H.
Syaiful Hidayat, Lc., M. HI. (Puket I STIBAFA)
Ketua Panitia : Moh.
Dliya`ul Chaq, M. HI. (Kaprodi Ahwal Syakhshiyah)
Wakil Ketua : Muhmmad
Asrori Ma’shum, M. Pd.I. (Kaprodi Pendidikan Bahasa Arab)
Sekretaris : Moch.
Nurcholis, S. Sy. (Sekretaris Prodi Ahwal Syakhshiyah)
Wakil Sekretaris : Muhammad
Nasrul Wathon, M. Pd. (Ka. BAAK)
Bendahara :Zulin
Mufidah Arifiani, SS. (Ka. BAK)
Anggota:
a.
Baiq
Tuhfatul Unsi, M. Pd.(Sekretaris Prodi Pendidikan Bahasa Arab)
b.
Achmad
Roziqi, Lc., M. HI. (Dosen STIBAFA)
c.
Faisol
Rizal, M. HI. (Dosen STIBAFA)
d.
Ahmad
Baidlowi, S. Pd. (Kepala Perpustakaan)
e.
Rifqi
Rosyian Annur, S. Pd. I. (Ka. Laboratorium Unit Pusat Komputer)
Selanjutnya YBAF melakukan rapat yayasan pada tanggal 4 November 2013 di
kampus STIBAFA yang dihadiri oleh:
1.
KH. Moh. Djamaluddin Ahmad
2.
KH. Abd. Nashir Fattah (berhalangan)
3.
KH. Moh. Idris
4.
Agus Abdul Djabbad Chubbi
5.
H. Syaiful Hidayat, LC., M. HI.
6.
H. Abd. Holik, M. HI.
7.
Nyai Hj. Ummu Salamah
8.
Nyai Hj. Lathifah Hidayati
9.
Hj. Bashirotul Hidayah, M. Pd.I.
Dalam rapat tersebut diputuskan bahwa STIBAFA harus menerima tawaran
dari Kopertais Wil. IV Surabaya dan mengirim H. Abd. Holik, M. HI. (mewakili
STIBAFA) dan H. Syaiful Hidayat, LC., M. HI. (Mewakili YBAF) untuk melaksanakan
presentasi di Jakarata yang diberangkatkan pada 6 November 2013. Dan sesuai
dengan harapan, proposal alih status telah selesai pada tanggal 5 November 2013
dengan Surat permohonan Nomor 1726/ STI-BAFA/X/2013.
Selanjutnya, pada tanggal 25 Juni 2014 SK prodi baru disahkan oleh
Kementerian Agama RI melalui DIKTIS dengan Nomor SK 3536 (DJ. I./3536/2014) Tanggal
25 Juni 2014. Dan pada tanggal STIBAFA mengutus Moh. Dliya’ul Chaq, M. HI. ke
Kantor Kementerian Agama RI Jakarta untuk menerima secara simbolis SK Prodi
Baru yang disetujui:
a.
Prodi Ilmu
Al-Qur’an dan Tafsir (IAT)
b.
Prodi Ilmu Hadits
(IH)
c.
Prodi Ekonomi
Syariah (ES)
d.
Prodi Manajemen
Pendidikan Islam (MPI)
e.
Prodi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Secara
simbolis, SK Prodi baru STIBAFA diserahkan oleh Dr. Muhammad Zain, M. Ag. (Kasubdit
Pengembangan Mutu Akademik Diktis Dit. Pendis Kemenag RI). Dengan demikian
sejak ditetapkannya SK tersebut, STIBAFA telah memiliki 7 (tujuh) prodi.
Selanjutnya, STIBAFA menerima surat undangan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI Nomor: Dj.I/Dt.I.IV/4/PP.009/1818/2014 tanggal 7 Agustus
2014 yang mengundang pimpinan untuk menerima SK alih status pada hari Jum`at,
15 Agustus 2014 bertempat di Ruang Sidang Sekjen Lt. 2 Kementerian Agama Jl. Lapangan
Banteng No 3-4 Jakarta. Akhirnya H. Abd. Holik, M. HI selaku Ketua STIBAFA
mengirimkan H. Syaiful Hidayat, LC., M. HI. Selaku Pembantu Ketua 1 mengingat
pada saat itu bertepatan dengan pengajian romadlon di pesantren. Akhirnya pada
tanggal tersebut diterimalah SK alih status dengan Nomor SK 3776 (DJ. I./3776/2014) tertanggal 7 Juli
2014 yang secara simbolis diserahkan oleh Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Sejak saat
itulah STIBAFA beralih status dan nama menjadi Institut Agama Islam Bani Fattah
(IAIBAFA) Jombang.
Post a Comment