Jangan di Klik

Featured Post Today
print this page
Latest Post

Syeh Ibrohim Bin Adham dan Doa Mustajabah

Syekh Ibrahim bin Adham saat melewati pasar kota Bashrah, tiba-tiba dikerumuni masyarakat. Di antara mereka ada yang bertanya, "Ya Wali Allah, Apa yang menyebabkan Doa Kita Tidak Diijabahi?"
Syekh Ibrahim Bin Adham pun menjawab, bahwa hal itu disebabkan sepuluh perkara:
1. Kau Tahu Allah tapi kau tidak melaksanakan hak-hak Allah yang wajib bagimu
2. Kau mengaku cinta Rasulullah SAW tapi kau tidak mengikuti sunnahnya
3. Kau baca Al-Qur'an tapi tidak melaksanakan isi al-Qur'an
4. Kau telah merasakan nikmat pemberian Allah tapi kau melupakan syukur dan lupa menambah ketaatan
5. Engkau sadar akan adanya Setan tapi lau setujui ajakannya
6. Engkau yakini bahwa surga benar adanya tapi amalmu bukan ingin masuk surga
7. Engkau yakini neraka benar adanya tapi tidak takut masuk neraka
8. Engkau yakin pasti akan mati tapi kau tidak mempersiapkannya
9. Engkau selalu mecari kesalahan orang lain sejak bangun tidur tapi lupa kesalahan diri sendiri
10. Engkau sering mengikuti dan melihat mayit yang dikubur tapi kau tidak sadar dan mengambil pelajaran

Alih: Moh. Dliya'ul Chaq
Sumber: Mutiara Doa-doa Pinilih

0 comments

Shalat Di Jalan Raya

Bagaimana Hukum Shalat Di Jalan Raya, yaitu jalan raya yang tidak biasa digunakan untuk shalat?

Dalam al-Maushu'ah Al-Fiqhiyah dinyatakan bahwa shalat di jalan raya (jalan yang biasa digunakan masyarakat untuk jalan/lalu lintas) hukumnya makruh menurut jumhur. Illat dimakruhkan adalah karena "menggunakan" hak masyarakat, membuat kondisi jalan sempit sehingga sulit dilewati. Yang kesrmusnya juga akan berdampak pada kemungkinan tidak khusyu'.
Namun jika karena hajat (masjid sempit atau tidak ada tempat lain untuk sholat) maka diperbolehkan.

أن الشرع قد نهى عن الصلاة في قارعة الطريق ، ولكن إذا امتلأ المسجد ، واحتجنا للصلاة في قارعة الطريق فهل يصح ذلك ؟

تكره الصلاة عند جمهور الفقهاء في قارعة الطريق ، وهو المكان الذي يمشي فيه الناس من الطريق .
والعلة في النهي عن الصلاة فيها : أنه يعتدي على حق الناس ، ويضيق عليهم الطريق ، ولأنه يشغل نفسه بالمارين من الناس ، فيقل خشوعه في الصلاة .
ولكن ... إذا احتاج المسلمون للصلاة في قارعة الطريق ، لضيق المسجد ، ولعدم مكان آخر يصلون فيه ، فلا حرج من الصلاة في قارعة الطريق حينئذ .
انظر : "الموسوعة الفقهية" (27 /114) ، (38 /367) .
وقد سئل الشيخ ابن عثيمين رحمه الله :
إذا ضاق المسجد فما حكم الصلاة في السوق وما يحيط بالمسجد ؟
فأجاب :
" لا بأس بذلك إذا اضطر الإنسان إلى الصلاة في السوق أو في الساحات التي حول المسجد فإن هذا لا بأس به ، حتى الذين يقولون : إن الصلاة لا تصح في الطريق يستثنون من ذلك صلاة الجمعة وصلاة العيد إذا امتلأ المسجد وخرج الناس إلى الأسواق ، والصحيح أنه يستثنى من ذلك كل ما دعت الحاجة إليه ، فإذا امتلأ المسجد فإنه لا بأس أن يصلوا في الأسواق " انتهى من"مجموع فتاوى ورسائل ابن عثيمين" (12 /331) .

0 comments

Tak ada Yang Salah Dalam Shodaqoh

Suatu ketika, Rasulullah Saw., seperti yang kerap beliau lakukan, berbincang-bincang dengan para sahabat di serambi Masjid Nabawi, Madinah. Selepas berbagi sapa dengan mereka, beliau berkata kepada mereka,

“Suatu saat ada seorang pria berkata kepada dirinya sendiri, ‘Malam ini aku akan bersedekah!’ Dan benar, malam itu juga dia memberikan sedekah kepada seorang perempuan yang tak dikenalnya. Ternyata, perempuan itu seorang pezina. Sehingga, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai.
“Akhirnya, kabar tersebut sampai juga kepada pria itu. Mendengar kabar yang demikian, pria itu bergumam, ‘Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu.Ternyata, sedekahku jatuh ke tangan seorang pezina. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!’

“Maka, pria itu kemudian mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah itu, tanpa diketahuinya, adalah orang kaya. Sehingga, kejadian itu lagi-lagi menjadi perbincangan khalayak ramai, lalu sampai juga kepada pria yang bersedekah itu.

“Mendengar kabar yang demikian, pria itu pun bergumam,’Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu. Ternyata, sedekahku itu jatuh ke tangan orang kaya. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!’

Maka, dia kemudian, dengan cermat, mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah yang ketiga, tanpa diketahuinya, adalah seorang pencuri. Tak lama berselang, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai, dan kabar itu sampai kepada pria yang bersedekah itu.

Mendengar kabar demikian, pria itu pun mengeluh, ‘Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu! Ya Allah, sedekahku ternyata jatuh ke tangan orang-orang yang tak kuduga: pezina, orang kaya, dan pencuri!’

Pria itu kemudian didatangi (malaikat utusan Allah) yang berkata, “Sedekahmu telah diterima Allah. Bisa jadi pezina itu akan berhenti berzina karena menerima sedekah itu. Bisa jadi pula orang kaya itu mendapat pelajaran karena sedekah itu, lalu dia menyedekahkan sebagian rezeki yang dikaruniakan Allah kepadanya. Dan, bisa jadi pencuri itu berhenti mencuri selepas menerima sedekah itu.”

(sebuah hadis yang dituturkan oleh Muslim dan Abu Hurairah)

0 comments

Keadilan Dan Islamnya Yahudi

Amr bin al-'Ash, salah seorang gubernur di daerah mesir pada masa kekhilafahan khalifah Umar Bin Khattab. Abdulloh bin Amr bib Ash terus melakukan perbaikan2 sana sini, termasuk pembangunan rumah dinas gubernur mesir. Design lokasi dan bangunan pun telah final. Dan akhirnya terlaksana dengan baik. Istana megah nan indah milik gubernur Mesir.

Namun, disalah satu sisi depan istana (rumah dinas) itu, ada satu bangunan kecil reot berada di atas tanah luas. Tanah itupun tidak terawat layaknya rumah dan tanah tak bertuan. Pandangan istana gubernur pun menjadi kurang menarik. Selidik punya selidik, tanah dan bangunan itu milik laki2 yahudi tua yang hidup sebatangkara.

Gubernur berkeinginan untuk membeli tanah dan rumh itu. Selain untuk mempercantik pemandangan, sepertinya bahwa si empunya tanah dan rumah itu adalah yahudi merupakan motiv pembelian rumah dan tanah itu. Ternyata, yahudi tua itu tak berkenan tanahnya di beli. Akhirnya negoisasi dan pelipatgandaan harga pun terjadi. Bahkan sampai 15 kali pun, lelaki tua itu tetap bersikukuh karena hanya rumah dan tanah itulah peninggalan orang tua yang tersisa. Kondisi seperti ini membuat gubernur geram, akhirnya gubernur secara paksa merebut tanah dan rumah itu dengan ganti rugi 15 kali lipat walaupun si yahudi tua itu sama sekali tidak mau.

Merasa dirinya didzolimi oleh gubernur Mesir, maka ia pun berinisiatif untuk menemui khalifah Umar Bin Khattab yang dikenal adil. Berharap ia mendapat keadilan. Dengan jalan kaki dari Mesir menuju Madinah, akhirnya ia menemui seorang laki-laki yg tidur-tiduran di depan bangunan yang katanya kantor khalifah di bawah pohon kurma tanpa alas apapun. Laki2 tua itu pun bertnya, "Wahai kisanak, aku ingin menemui Umar Bin Khattab".
Laki2 yg tidur tadi sambil sedikit tertawa, "Ya , Engkau telah menemuinya."
Yahudi tua terdiam kagum, betapa khalifah Islam yang terkenal adil itu hidupnya sangat sederhana.
"Ada apa wahai pak tua?" Sang Khalifah melanjutkan..
Orang tua itu menjawab, "Aku adalah yahudi yang telah didzolimi oleh gubernur Mesir." Lelaki tua itu menceritakan secara detail kejadian itu. Lalu Khalifah Umar meminta kepada yahudi tua itu untuk mencarikan tulang onta di tempat sampah. Walaupun terheran, lelaki tua iti tetape mencari tulang unta. Dan diberikanlah pada khalifah Umar. Lalu sang khalifah menggaris tulang itu dengan pedang. Garis lurus atas bawah dan garis lurus menyamping. Setelah itu khalifah berkata, "Berikanlah ini pada gubernur itu. Sampaikan bahwa ini dari Umar Bin khattab". Sambil heran karena jauh2 mesir hanya diberi tulang onta, yahudi tua itu berjalan kembali ke mesir menemyi gubernur mesir.

Saat gubernur Amr Bin Ash dengan beberapa tenaga sedang asyik membangun masjid di atas tanah milik yahudi tua itu, yahudi itu memberikan tulang itu pada sang gubernur dan menyampaikan bhwa ini dari Khalifah Umar Bin Khttab. Seketika itu, sang gubernur gemetar tubuhnya sambil berteriak, "Robohkanlah bangunan ini. Karena kita harus bertindak adil sebagaimana perintah sang Khalifah. Dan kita telah bertindak tidak adil. Kembalikanlah pada bentuk semula."

Yahudi tua benar2 takjub dengan keadilan dalam Islam. Takjub dengan keadilan Sang Khalifah Umar Bib Khttab. Betapa keadilan benar2 mampu merubah segalanya. Lalu yahudi itu berteriak, "Berhentikah kalian!! Hari ini aku benar2 melihat keadilan Islam dan keadilan sang Khalifah. Maka lanjutkanlah pembangunan masjid ini, karena saksikanlah bahwa detik ini aku menyatakan Asyhadu An Laailaaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadarrosulullah".

Sebhanalloh. Betapa keadilan dapat membuat orang takjub pada Islam dan menyatakan keislamanny.

0 comments
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. EKSPLORIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger